SENDAWAR- Pengangguran masih menjadi momok yang dipusingkan oleh warga Kutai Barat (Kubar). Padahal jumlah perusahaan tambang batu bara yang terus menjamur, juga belum memberikan peluang lapangan kerja bagi warga lokal.
Ardin warga Kampung Jerang Melayu, Kecamatan Muara Pahu menungkapkan, hingga sekarang ini masih banyak warga lokal yang sulit mendapatkan peluang kerja di perusahaan tambang. Justru, warga pendatang yang malah mengisinya. “Ini saya lihat sendiri, di sebuah sub kontraktor perusahaan tambang yang kantornya di wilayah Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak, malah ada tenaga kerja pendatang tapi menggunakan KTP Melak,” ungkap Ardin kepada harian ini kemarin. Yang mengecewakan, jenis pekerjaan sebetulnya bisa diisi oleh warga lokal yang non skill. Dia berharap, agar lapangan kerja di perusahaan tambang lebih mengutamakan warga lokal.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kubar Mustam Komo mengakui, mendahulukan tenaga kerja lokal di perusahaan tambang yang menjadi evaluasinya. Bahkan setiap peluang kerja yang akan dibuka oleh perusahaan diwajibkan melaporkan kepada Disnaker Kubar.”Di kantor kami juga akan ditempelkan pengumuman lowongan kerja itu. Dan penekanan kita perusahaan harus mengutamakan tenaga kerja lokal, dan tenag skill bisa dari luar. Itupun jika di Kubar tidak ada,” tegas Mustam Komo.
Sesuai data angkatan kerja diperkirakan pada 2009 sebanyak 87.452 orang atau 73,23 persen dari penduduk usia 15 tahun ke atas, sementara itu dari Disnaker Kubar diperoleh jumlah angkatan kerja tertampung sebanyak 333 orang. “Upaya yang terus dilakukan dengan memperluas lapangan kerja khususnya lapangan pekerjaan pada sektor pertanian, industri, perdagangan dan jasa dan memberikan pembinaan dan keterampilan melalui balai latihan kerja dan industri (BLKI), serta penyebaran informasi kerja ke masyarakat,” kata dia.
Sebelumnya, Bupati Kubar Ismael Thomas juga sudah menegaskan, perusahaan yang beroperasi di Kubar wajib mengutamakan tenaga kerja lokal. Karena langkah ini selain memberikan dampak peningkatan kesejahteraan bagi warga lokal yang memiliki sumber daya alamnya, juga memberikan rasa aman kedepan bagi investor. “Langkah kerja sama antara perusahaan dan masyarakat justru sama-sama menguntungkan, ketimbang perusahaan berjalan sendiri,” kata bupati. (rud/kpnn)
