Pernah melepuh sepi disiram bara rindu. Di tengah kekacauan hati, berkabar bayu tentang kepulanganmu. Akan berulang jua kisah penantian yang pendamkan cinta sebegitu dalam. Entah di bilik jiwa mana bayangmu akan melayang turun. Tinggal dan mekarkan kembali kuncupkuncup niat.
Aku berharap kau taksertakan sepi yang sama dalam kepulangan ini. Biarlah semrawut jalinan cahaya di loronglorong berjejak. Kau tahu, aku ingin ikut berpijak di sana, meski lembab dan dingin udara berkarib di setiap hela napas. Dan melatamelata yang tak berbisa akan menuntunku, punahkan kebutaanku pada kenangan silam yang kelam.
Seperti keadaan yang pernah samasama lelap menggenang di benak kita, tak ada yang akan berubah meski merapat jua dirimu di tepian mimpiku. Kala sepenuhnya aku terjaga, kau memang telah benarbenar hadir. Bersama sepi yang bersenandung tak jauh.
januari 2011.
Aku berharap kau taksertakan sepi yang sama dalam kepulangan ini. Biarlah semrawut jalinan cahaya di loronglorong berjejak. Kau tahu, aku ingin ikut berpijak di sana, meski lembab dan dingin udara berkarib di setiap hela napas. Dan melatamelata yang tak berbisa akan menuntunku, punahkan kebutaanku pada kenangan silam yang kelam.
Seperti keadaan yang pernah samasama lelap menggenang di benak kita, tak ada yang akan berubah meski merapat jua dirimu di tepian mimpiku. Kala sepenuhnya aku terjaga, kau memang telah benarbenar hadir. Bersama sepi yang bersenandung tak jauh.
januari 2011.